Rabu, 28 Desember 2016

ANALISA URINE

Menurut Wulangi (1990), menyatakan bahwa analisa urin itu penting, karena banyak penyakit dan gangguan metabolisme dapat diketahui dari perubahan yang terjadi didalam urin. Zat yang dapat dikeluarkan dalam keadaan normal yang tidak terdapat adalah glukosa, aseton, albumin, darah dan nanah (Wulangi, 1990). Pemeriksaan urin merupakan pemeriksaan yang dipakai untuk mengetahui adanya kelainan di dalam saluran kemih yaitu dari ginjal dengan salurannya, kelainan yang terjadi di luar ginjal, untuk mendeteksi adanya metabolit obat seperti zat narkoba dan mendeteksi adanya kehamilan (Medika, 2012).
Bahan urin yang biasa di periksa di laboratorium dibedakan berdasarkan pengumpulannya yaitu : urin sewaktu, urin pagi, urin puasa, urin postprandial (urin setelah makan) dan urin 24 jam (untuk dihitung volumenya). Tiap-tiap jenis sampel urin mempunyai kelebihan masing-masing untuk pemeriksaan yang berbeda misalnya urin pagi sangat baik untuk memeriksa sedimen (endapan) urin dan urin postprandial baik untuk pemeriksaan glukosa urin. Jadi sebaiknya sebelum kita melakukan pemeriksaan urin sebaiknya meminta keterangan dari petugas laboratorium tentang bahan urin yang mana yang diperlukan untuk pemeriksaan (Djojodibroto, 2001).
Pemeriksaan urin terbagi menjadi dua jenis yaitu pemeriksaan kimiawi dan pemeriksaan sedimen. Sebagaimana namanya dalam pemeriksaan kimia yang diperiksa adalah pH urin / keasaman, berat jenis, nitrit, protein, glukosa, bilirubin, urobilinogen,dll. Jenis zat kimia yang diperiksa merupakan penanda keadaan dari organ2 tubuh yang hendak didiagnosa. Seperti penyakit “kuning” yang disebabkan oleh bilirubin darah yang tinggi biasanya menghasilkan urin yang mengandung kadar bilirubin diatas normal. Begitu pula zat kimia lainnya yang dihubungkan dengan keadaan organ tubuh yang berbeda (Djojodibroto, 2001).
Dalam pemeriksaan sedimen yang diperiksa adalah zat sisa metabolisme yang berupa kristal, granula termasuk juga bakteri. Dengan pemeriksaan sedimen maka keberadaan suatu benda normal ataupun tidak normal yang terdapat dalam urin kita akan dapat menunjukkan keadaan organ tubuh. Dalam urin yang ditemukan jumlah eritrosit jauh diatas angka normal bisa menunjukkan terjadinya perdarahan di saluran kemih bagian bawah. Begitu juga dengan ditemukannya kristal-kristal abnormal dapat diprediksi jika seseorang beresiko terkena batu ginjal, karena kristal-kristal dalam urin merupakan pemicu utama terjadinya endapan kristal dalam saluran kemih terutama ginjal yang jika dibiarkan berlanjut akan membentuk batu ginjal (Djojodibroto, 2001).


IV.  Alat Bahan


     Alat
1.      Beaker glass
2.      Kaca objek dan penutup kaca objek
3.      Mikroskop
4.      Sentrifugasi
5.      Tabung reaksi 10ml

    Bahan
1.      Reagentstrip
2.      Urin segar

  Gambar Alat



Kaca Objek                                 Beaker Glass



Mikroskop                                      Sentrifugator





Tabung Reaksi




V.     Prosedur

Sampel urin segar laki – laki dan perempuan masing – masing ditempatkan dalam suatu wadah (cup). Reagentstrip (reagent strip) dicelupkan maksimal satu detik ke dalam cup lalu reagent strip diangkat sambil menyapukannya pada pinggiran cup untuk membuang urin yang berlebih dari reagent strip. Petunjuk pembacaan waktu untuk setiap reaksi diikuti. Setiap perubahan warna pada reagent strip diamati dan hasilnya dibandingkan dengan skala warna yang biasanya terdapat pada wadah/botol reagent strip. Hasil pemeriksaan urin tersebut kemudian diinterpretasikan untuk setiap parameter (protein, glukosa, eritrosit, leukosit, nitrit, keton, urobilinogen, bilirubin, bobot jenis, dan pH).



VI.  Data Pengamatan




      
                Gambar 1. Reagent strip Laki-laki             Gambar 2 . Reagent strip Perempuan

Tabel 1. Pengamatan Hasil Reagent strip
Parameter
Laki-laki
Perempuan
Leukosit
1+
1+
Nitrogen
+
+
Protein
-
-
Glukosa
Normal
Normal
Keton
-
-
Urobilinogen
Normal
Normal
Bilirubin
-
-
Eritrosit
-
1+
HB
-
-
BJ
1,005
1,01
pH
8
7



Read more: http://laporanakhirpraktikum.blogspot.c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar